Jumat, 20 Maret 2009

Penjelasan BPOM Tentang Isu Produk Pangan yang bermelamin Hasil Penelitian YLKI

KETERANGAN PERS
TENTANG
ISU PRODUK PANGAN YANG BERMELAMIN HASIL PENELITIAN YLKI

No.KH.00.01.5.381
Tanggal 6 Maret 2009

Terkait pemberitaan tentang 10 produk pangan kemasan yang mengandung melamin hasil pengujian YLKI, dengan ini disampaikan penjelasan sebagai berikut :

  1. Bahwa Badan POM telah melakukan sampling dan pengujian atas 10 produk pangan tersebut menggunakan LC MS/MS dengan hasil sebagai berikut :

    5 (lima) item produk terdaftar di Badan POM, yaitu :
    NoNama ProdukNo RegistrasiNama PerusahaanHasil Uji
    1Kino Bear Coklat Crispy, isi 3 x 3,5 gMD 662211108168PT. Kinosentra IndustrindoTidak terdeteksi
    2F&N Susu Kental Manis, isi 390 gML 505417006156PD. Aneka jayaTidak terdeteksi
    3Dutchmill Yoghurt Drink Natural, isi 180 mlML 406505001229PT. Nirwana LestariTidak terdeteksi
    4Pura Low Fat UHT Milk beverage, isi 1 literML 405708002189PT. Sukanda DjayaTidak terdeteksi
    5Crown Lonx Biskuit Rasa Coklat, berat 150 gML 827118009109PT. Koin BumiTidak terdeteksi

    5 (lima) produk lain tidak terdaftar di Badan POM, yaitu :
    NoNama ProdukNo RegistrasiHasil Uji
    1Yake Assorted Candies (permen coklat berbentuk panjang), berat 500 gTidak terdaftar (illegal)5,86 ppm
    2Yake Assorted Candies (permen coklat berbentuk lonjong), berat 500 gTidak terdaftar (illegal)5,86 ppm
    3Kembang Gula Tirol Choco Mix, isi 10 pcsNomor registrasi fiktif-
    4Nestle Bear Brand Sterilized Low Fat Milk, isi 140 mlTidak terdaftar (illegal)Tidak terdeteksi
    5Fan Fun Sweetheart BiskuitTidak terdaftar (illegal)-

  2. Bahwa terhadap produk pangan yang tidak terdaftar, Badan POM telah dan akan terus melakukan pengamanan di peredaran untuk dimusnahkan

  3. Bahwa kepada masyarakat dihimbau untuk tidak mengkonsumsi produk pangan yang tidak terdaftar dan senantiasa memberikan informasi bila menemukan produk-produk tersebut di peredaran kepada Badan POM RI melalui Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) dengan nomor telpon (021) 4263333, (021) 32199000 atau email ulpk@pom.go.id dan ulpkbadanpom@yahoo.com

Jumat, 06 Maret 2009

Apa itu Melamin ?

Melamin adalah basa organik dengan rumus kimia C3H6N6. Zat ini merupakan trimer dari cyanida. Bersama dengan formaldehyde melamin digunakan untuk memproduksi resin melamin, plastik yang sangat tahan panas, dan busa melamin, produk polimer pembersih. Melamin merupakan metabolit dari cyromazine, salah satu senyawa pestisida.

Sejarah Melamin.

Konon awal mula penemuan melamin dimulai tahun 1907. Waktu itu ketika Leo Hendrik, ilmuwan kimia asal Belgia, Baekeland, berhasil menemukan bahan buatan, tiruan atau sintetis, yang sekarang dikenal dengan nama plastik. Pada tahun itu hampir semua orang sangat senang dengan produk sitetis atau bahan plastik, karena bentuknya cantik, tahan pecah dan murah dibanding bahan gelas. Penemuan plastik merupakan penemuan bersejarah dalam dunia material sintetis di abad 20.

KARENA ingin menjadikan seolah kandungan proteinnya tinggi, produk susu di China dicampuri melamin. Tidak tanggung-tanggung, sekurangnya empat bayi meninggal dunia dan sampai hari ini dilansir sudah lebih dari 13.000 bayi harus dirawat.

Sebenarnya kasus yang mirip pernah terjadi secara luas tahun lalu akibat pengoplosan melamin ke dalam makanan hewan dari China. Akibatnya, ratusan anjing dan kucing mati serta ribuan lainnya menderita penyakit gagal ginjal.

Apakah melamin itu? Samakah dengan melamin yang dipakai untuk peralatan makan kita? Apakah bahayanya? Pelajaran apa yang dapat ditarik dari kasus ini? Tulisan singkat berikut akan mencoba memberikan jawaban atas hal-hal itu.

Beda dengan perkakas

Melamin yang dipermasalahkan adalah senyawa organik bersifat basa dengan rumus C3H6N6, kandungan nitrogennya sampai 66 persen, biasa didapat sebagai kristal putih. Melamin biasanya digunakan untuk membuat plastik, lem, dan pupuk.
Plastik dari melamin, karena sifat tahan panasnya, digunakan luas untuk perkakas dapur. Jadi, melamin yang kini diributkan berbeda dengan melamin plastik perkakas. Melamin yang diributkan ini adalah bahan dasar plastik melamin.

Berdasarkan informasi di situs WHO, pencampuran melamin pada susu berawal dari tindakan pengoplosan susu dengan air. Akibat pengenceran ini, kandungan protein susu turun. Karena pabrik berbahan baku susu biasanya mengecek kandungan protein melalui penentuan kandungan nitrogen, penambahan melamin dimaksudkan untuk mengelabui pengecekan agar susu encer tadi dikategorikan normal kandungan proteinnya.

Data keamanan melamin

Penambahan melamin ke makanan tidak diperbolehkan oleh otoritas pengawas makanan negara mana pun. Walaupun seperti diberitakan Kompas, studi tentang efek konsumsi melamin pada manusia belum ada, hasil ekstrapolasi dari studi pada hewan dapat digunakan untuk memperkirakan efek pada manusia.

Hal itu telah tampak, bila melamin bergabung dengan asam sianurat (yang biasa juga terdapat sebagai pengotor melamin) akan terbentuk kristal yang dapat menjadi batu ginjal. Batu ginjal ini telah tampak pada hewan-hewan korban kasus pengoplosan melamin tahun lalu. Batu ginjal inilah yang dapat menyumbat saluran kecil di ginjal yang kemudian dapat menghentikan produksi urine, gagal ginjal, bahkan kematian.

Telah diketahui juga bahwa melamin bersifat karsinogen pada hewan. Gejala yang diamati akibat kontaminasi melamin terdapat pada darah di urine, produksi urine yang sedikit, atau sama sekali tidak dihasilkan, tanda-tanda infeksi ginjal, dan tekanan darah tinggi.

Melamin memang tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh. Data keselamatan menyatakan, senyawa ini memiliki toksisitas akut rendah LD50 di tikus, yaitu 3.161 mg per kg berat badan. Pada studi dengan menggunakan hewan memang dikonfirmasi, asupan melamin murni yang tinggi mengakibatkan inflamasi kandung kemih dan pembentukan batu kandung kemih.
Food and Drugs Administration (Badan Makanan dan Obat) Amerika Serikat menyatakan, asupan harian yang dapat ditoleransi (tolerable daily intake/TDI) melamin adalah 0,63 mg per kg berat badan. Pada masyarakat Eropa, otoritas pengawas makanannya mengeset standar yang lebih rendah, yaitu 0,5 mg per kg berat badan.

Seberapa parah kontaminasi yang terjadi? Dari inspeksi yang dilakukan di China, dari 491 batch (kelompok) yang dites, 69 di antaranya positif mengandung melamin, berkisar dari 0,09 mg per kg susu sampai 619 mg per kg susu. Bahkan ada yang mencapai 2.563 mg per kg.
Dengan konsumsi susu formula per kg berat badan bayi sekitar 140 g sehari, kalau bayi mengonsumsi susu yang terkontaminasi akan menerima asupan melamin 0,013-86,7 mg per kg berat badannya.Bahkan, kalau mengonsumsi susu yang terkontaminasi 2.563 mg melamin per kg susu, dapat mencapai asupan 358,8 mg per kg berat badannya. Jauh melampaui batas toleransinya!

Hati-hati, 10 Macam Makanan Mengandung Melamin!

JAKARTA - Masyarakat diharap waspada dalam mengkomsumsi makanan. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menemukan 10 macam makanan yang disinyalir tercemar melamin. Hal tersebut ditemukan dari pembelian dan pengujian sejak 28 Desember 2008 lalu.

Hal tersebut terungkap dalam rilis YLKI yang diterima okezone, Rabu (4/3/2009).

Ketua YLKI Husna Zahir dalam rilis tersebut menjelaskan, pengujian ini dilakukan atas keinginan masyakarat luas atas informasi yang independen, untuk memastikan bahwa produk yang beredar di pasaran benar-benar aman dan bebas melamin.

Berikut 10 macam makanan yang mengandung melamin:

  1. Kino Bear Coklat Crispy, registrasi MD 662211108168, produksi PT Kinosentraindustrindo, kawasan Niaga Selatan Blok B 15, Bandar Kemayoran. Mengandung melamin 97,28 ppm
  2. Yake assorted Candies, tanpa nomor registrasi, produksi Fujian Yake Food, tak ada alamat importir, permen coklat panjang. Melamin: 56,54 ppm
  3. F&M, suku kental manis, registrasi ML 505417006156, importir Ikad-Jakarta. Melamin: 45,09 ppm
  4. Kembang gula Tirol Choco Mix, registrasi ML 237103407045, importir PT Indomaru Lestari, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, melamin: 17, 18 ppm
  5. Dutchmill, yogurt drink natural, registrasi ML 406505001229, produksi Diary Plus Company Limited Nakom Sawan, Thailand. Importir PT Nirwana Lestari, Bantar Gebang, Bekasi. Melamin: 15, 98 ppm
  6. Pura Low Fat UHT milk beverage, registrasi ML 40508002189, produksi Fonterra Brands New Zealand, importir PT Sukanda Jaya, Cibitung, Bekasi. Melamin: 11,70 ppm
  7. Nestle Bear Brand sterilized low fat milk, produksi F&N Dairies Thailand. Melamin: 10, 88 ppm
  8. Crown Lonx Biskuit rasa coklat, registrasi ML 8227118009109, improtir PT Koin Bumi, Jalan Senayan, Jakarta, produksi Crown Con Co. Melamin: 9,54 ppm
  9. Fanfun sweet heart biscuit, tanpa nomor registrasi, tak ada alamat importir. Melamin: 3,17 ppm
  10. Yake Assorted Candies, tanpa nomor registrasi, produksi Fujian Yake Food, jenis permen coklat lonjong agak lentur. Melamin: 1, 15 ppm
Sumber : okezone.com