Kamis, 22 Januari 2009

Metode Kanguru untuk Bayi Prematur

JAKARTA, KOMPAS — Kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah merupakan penyebab utama kematian bayi baru lahir di Indonesia. Untuk itu, perawatan metode kanguru kini mulai diterapkan di sejumlah rumah sakit.

”Perawatan metode kanguru perlu diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan nasional,” kata pemerhati masalah kesehatan ibu dan anak dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hadi Pratomo, dalam seminar dan lokakarya, Rabu (21/1) di Jakarta.

Dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr Bernie Endyarni, menyatakan, perawatan metode kanguru (PMK) bagi bayi prematur menstabilkan suhu lebih cepat, menstabilkan denyut nadi, dan pernapasan. PMK juga meningkatkan pemberian ASI, kenaikan berat badan lebih baik, dan kejadian infeksi berkurang.

Pada metode ini, ibu atau ayah tidak memakai baju dan bayi hanya menggunakan popok lalu bayi diletakkan di dada ibu atau ayah dan keduanya dibungkus kain. ”Untuk meningkatkan akses masyarakat, PMK perlu diterapkan di semua provinsi,” kata ahli perinatologi dari FKUI-RSCM, Rinawati Rohsiswatmo.

Oleh karena itu, setiap daerah atau provinsi diharapkan mempunyai model percontohan PMK dari tingkat puskesmas sampai rumah sakit pendidikan. ”Kendala utama pelayanan neonatal adalah ketidaksiapan unit pelayanan, kurangnya kualitas dan jumlah tenaga kesehatan, alat kesehatan tidak memadai, serta ketidaksiapan institusi pendidikan,” ujarnya.

1 komentar:

DegDegan.duniamaya98 mengatakan...

hipothermia merupakan masalah yang sering ditemukan pada Bayi Baru Lahir, bila tidak ditangani sedari awal dengan benar. salah satu cara menanganinya dengan metode kanguru yang sudah dijelaskan tersebut.