Jumat, 15 Agustus 2008

Kampanyekan Bahaya Kantong Plastik Sejak Dini

BANDUNG, MINGGU - Kesadaran mengurangi penggunaan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari harus ditanamkan sejak dini karena kantong plastik tidak dapat terdegradasi di alam.

Hal ini diingatkan Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik dan Skala Usaha Kecil Kementerian Negara Lingkungan Hidup Tribangun L Song di sela-sela Kampanye Antikantong Plastik di Kampus Institut Teknologi Bandung, Sabtu (9/2).

Kegiatan yang dimotori Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITB ini diikuti ratusan pelajar, mahasiswa, artis, dan aktivis lingkungan hidup di Kota Bandung.

Di berbagai negara maju, kampanye antikantong plastik (white pollution) sudah menjadi hal lumrah. Pemerintah China dan Australia bahkan telah mengeluarkan kebijakan larangan bagi supermarket dan toko-toko membagi-bagikan plastik undegradable (tidak dapat terurai).

Muhammad Chairul, dosen Teknik Lingkungan ITB, mengatakan, sampah plastik rata-rat memiliki porsi sekitar 10 persen dari total volume sampah. Dari jumlah itu, sangat sedikit yang didaur ulang. Padahal, sampah plastik berbahan polimer sintetik tidak mudah diurai organisme dekomposer. Butuh 300-500 tahun agar bisa terdekomposisi atau terurai sempurna.

Membakar plastik pun bukan pilihan baik. "Plastik yang tidak sempurna terbakar, di bawah 800 derajat Celsius, akan membentuk dioksin. Senyawa inilah yang berbahaya," ujarnya. (JON)

Sumber: Kompas

Tidak ada komentar: