Rabu, 31 Maret 2010

LIPI Olah Air Banjir jadi Layak Minum

JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penyediaan air bersih dan layak minum dari air banjir. Uji coba ini dilakukan di Dusun 111 Gempol Tengah, Desa Purwadana, Kecamatan Teluk Jambi, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/03).

''Dalam kondisi banjir, air sangat berlimpah tapi tak layak konsumsi atau sudah terkontaminasi beragam polutan. Jika kebutuhan air tak terpenuhi, maka dapat memberikan dampak terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial sesuai dengan kondisi jumlah penduduk atau mekanisme distribusi air bersih,'' kata Peneliti Pusat Penelitian (PE) Fisika LIPI, Pardamean Sebayang, sebelum uji coba itu.

Untuk pengelolaan air banjir tersebut, LIPI membuat unit pengolahan air bersih dan layak minum dengan sistem water purification. Dengan alat tersebut, dapat dihasilkan air sesuai kualitas yang memenuhi standar Peraturan Menkes nomor 901/2002.

Sistem ini dapat dioperasikan di berbagai tempat dan diaplikasikan untuk berbagai jenis sumber air tawar (air permukaan), khususnya air banjir pada lokasi bencana. ''Unit sistem mobile ini mampu mengolah air dengan menggunakan beragam sumber air tawar selama tidak mengandung bahan berbahaya beracun (B3), khususnya air danau, sungai, air hujan, dan air luapan banjir, dengan kapasitas hasil atau output yang memadai, yaitu 10 liter/menit,'' kata Pardamean.

Peneliti lainnya, Muljadi menambahkan, sistem ini dapat mengatasi masalah kesulitan air bersih dan layak minum di lokasi-lokasi gempa dan bencana. ''Aspek sosial dari unit pengolahan ini equivalen dengan mengatasi masalah air minum di daerah rawan gempa dan banjir, sekitar untuk 4.800 jiwa atau konsumsi air bersih bagi sebanyak 288 jiwa. Sistem ini bisa diaplikasikan sebagai unit keadaan darurat pasokan air bersih.''

Sumber : Republika

Tidak ada komentar: