Selasa, 03 November 2009

Hati-hati, Ponsel Bisa Bikin Tulang Keropos

VIVAnews - Menggunakan ponsel ternyata bisa memicu pengurangan kepadatan tulang pinggul. Hal tersebut menurut penelitian yang dilakukan oleh peneliti Turki. Para peneliti menggunakan sinar X rangkap dua untuk mengukur kepadatan tulang pinggul pada 150 pria yang meletakkan ponselnya di pinggang.

Pria tersebut rata-rata membawa ponsel pada pinggulnya 15 jam setiap hari dan telah menggunakan ponsel selam enam tahun. Dari hasil pemeriksaan sinar X dan penelitian lebih lanjut, kepadatan tulang pinggul pria tersebut berkurang karena ponsel.

Pengurangan kepadatan tulang tersebut memang tidak terlalu signifikan dan bisa dikategorikan dalam osteoporosis. "Walaupun tidak signifikan tetapi, pria-pria tersebut yang rata-rata berusia 32 tahun, dalam beberapa tahun mendatang berisiko tinggi mengalami keropos tulang," kata Dr. Tolga Atay dan Suleyman Demirel, tim peneliti dari University di Isparta, Turki, seperti VIVAnews kutip dari Healthday.

Penelitian tersebut dipublikasikan pada Journal of Craniofacial Surgery, edisi bulan September. Penelitian menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik dari ponsel bisa merusak dan mengurangi kekuatan tulang.

Tim peneliti mengharapkan para produsen ponsel bisa mengembangkan produk yang aman dan yang bisa mengurangi efek negatif dari ponsel bagi kepadatan tulang. Mereka juga menyarankan bagi para pengguna ponsel untuk menghindari paparan gelombang elektromagnetik dari ponsel sesekali.

Saat tidur usahakan untuk mematikan ponsel. Jika tidak mungkin dimatikan letakkan ponsel agak jauh dari tempat tidur sehingga bisa mengurangi dampak negatifnya.

Jumat, 07 Agustus 2009

FASE – FASE PANDEMI INFLUENZA

Fase-fase pandemi influenza ini di tetapkan oleh WHO, digunakan sebagai tanda apakah pandemi sudah akan terjadi dan persiapan apa yang perlu dilakukan.

TINGKATAN PANDEMI (WHO)

Periode Inter-pandemi

Fase 1
Tidak adanya subtype virus influenza baru pada manusia,terdapat infeksi pada binatang (unggas)dengan risiko rendah penularan pada manusia.

Fase 2
Tidak adanya subtype virus influenza baru pada manusia, terdapat infeksi pada binatang (unggas) dengan risiko tinggi penularan pada manusia
Periode Waspada pandemi

Fase 3
Manusia terinfeksi dengan virus subtype baru, tidak adanya penularan manusia ke manusia.

Fase 4
Penularan manusia ke manusia pada klaster kecil dan terlokalisir pada area yang kecil

Fase 5
Klaster besar, masih terlokalisir, virus mulai beradaptasi ke manusia.
Periode Pandemi

Fase 6
Penularan yang meningkat dan tranmisi berkelanjutan pada manusia.
Periode Pasca Pandemi

Sampai dengan saat ini Indonesia berada dalam fase 3.

SEJARAH DAN KEJADIAN PANDEMI INFLUENZA

Dimasa yang lalu pandemi pernah terjadi dan menelan jutaan korban manusia:

1.1918: Pandemi Influenza H1N1
Pandemi Influenza yang terbesar terjadi pada tahun 1918 ,diawali di fetroit Amerika Selatan pada bulan maret .di eropa kasus mulai pada bulan mei di Madrid .spanyol,sehingga dinamakan “Spanish flu” Dalam 10 bulan telah merenggut nyawa sekitar 50 juta orang telah trerbukti bahwa virus penyebabnya berasal dari unggas yang menyerang manusia dan kemudian beradaptasi dalam host baru ini.

2. 1957: pandemi Influenza H2N2
Pandemi ini terjadi pada tahun 1957 dan disebut sebagai “Asian flu “ yang dimulai pada bulan maret 1957 di yunani cina kemudian menyebar ke jepang dan asia tenggara ,kemudian seluruh dunia .dalamwaktu 6 bulan pandemic ini telah menyerang seluruh dunia diperkirakan 40% - 50% populasi dunia terinfeksi dengan 25% - 30% menunjukkan gejala dan 1 juta diantaranya meninggal. virus influenza H2N2 berasal dari reasortment dan pb1, sementara virus influenza H1N1 menyumbangkan ke lima gen sisanya .

3.1968. Pandemi Influenza H3N2
Pada tahun 1968 terjadi pandemi yang berasal dari Cina kemudian menyebar ke Hongkong dan mencapai puncak hanya dalam waktu 2 minggu, menyerang 500.000 orang, karena itu disebut dengan sebagai flu Hongkong. Bulan berikutnya infeksi ini telah menyebar asia, Australia, Amerika. Virus influenza H3N2 juga merupakan hasil reassortant, virus berupa gen HA (H3) dan PB1 seta virus influenza yang sedang beredar saat (H2N2) berupa gen NA dan 5 gen lainnya. Angka kematian diperkirakan lebih kecil yaitu sekitar 500.000 sampai satu juta orang. Hal ini disebabkan karena telah terrdapatnya imunita terhadap N2 neuraminidase pada populasi (karena telah bersirkulasinya virus H2N2).