Minggu, 08 Februari 2009

Alat Pendeteksi Persalinan Saat Pecah Ketuban Dini

LONDON-- Para peneliti berhasil menemukan sebuah alat tes yang dapat memprediksikan perkiraan persalinan jika air ketuban pecah terlalu awal.

Berdasarkan para peneliti asal Swedia, tingginya kandungan laktosa pada cairan vagina dapat dihubungkan dengan 48 jam permulaan kelahiran.

Ahli Kandungan asal Inggris mengatakan tes itu akan membantu dalam rencana persalinan dan menenangkan perempuan yang mengalami pre-term rupture of membranes (PROM) atau cairan ketuban yang pecah terlalu dini.

Alat tes tersebut diberi nama "lac-test," sebuah alat yang digunakan pada penelitian dengan melibatkan 86 perempuan dengan kehamilan tunggal yang berusia 20-36 minggu.

Hasil yang diperoleh, sebanyak 87% dari 23 perempuan yang memiliki kandungan dengan konsentrasi lakstosa tinggi mengalami persalinan normal dalam jangka waktu 48 jam.

Sementara itu, 58 perempuan dengan kandungan dengan konsentrasi laktosa rendah, hanya 5% yang mengalami persalinan dalam jangka waktu 48 jam.

Rata-rata waktu analisa dari persalinan kelahiran sekitar 13.6 jam dari mereka yang memiliki konsetrasi laktosa tinggi dan 48 hari bagi mereka dengan kadar lakstosa rendah.

Para peneliti mengatakan, studi sebelumnya menemukan hubungan antara kadar laktosa tinggi dalam cairan vagina dan pecahnya ketuban pada kehamilan berusia 34 minggu tapi baru kali ini hubungan tersebut ditemukan pada usia dibawah 34 minggu.

Kemampuan untuk memprediksi tentunya sangat bernilai bagi bayi yang lahir prematur, terutama pemberian steroid untuk mengembangkan fungsi paru pada janin dan ibu bisa direferensikan pada rumah sakit spesialis yang mampu menangani.

Pecahnya air ketuban berlangsung pada usia kehamilan sebelum memasuki minggu ke 37 atau Preterm prelabour rupture of membranes (PPROM) terjadi sekitar 2% dari kehamilan dan 1/3 dari kehamilan prematur.

Ketua Penelitian, Dr Eva Wiberg-itzel dari departemen ilmu klinis dan pendidikan, Karolinska Instute mengatakan, diagnosa pecahnya selaput membran akan menjadi mudah ketika air ketuban pecah dengan utuh tapi akan lebih sulit ketika pecahnya ketuban hanya sedikit atau sebentar-sebentar.

"Kami percaya bahwa Lac-test akan memberikan informasi lebih pada praktek klinis," ujarnya.

Editor Jurnal Kesehatan kehamilan BJOG, Professor Philip Steer mengatakan, alat tersebut sangat menjanjikan untuk memprediksikan permulaan persalinan.

"Diagnosa mendalam dari alat tersebut akan membantu para dokter untuk meyakinkan pasien agar tetap dirumah sakit dan meningkatkan pemeriksaan pasien, " ujarnya.

Hal senada diungkapkan Ahli kandungan Rumah Sakit St. Thomas London, Professor Andrew Shenanm tes tersebut akan menemukan solusi setiap masalah.

"Ketika selaput membran pecah terdapat sebuah dilema apakah bayi akan lahir atau tidak, hal ini akan menentukan persalinan atau tidak," katanya.

Jika diketahui bayi akan lahir, maka para ahli dapat memberikan semacam steroids karena menyangkut situasi yang berbahaya tapi hal utama adalah dapat memberi tahu kepada pasien apa yang harus dilakukan.

Jika perlu, lanjut shenan, maka pasien harus dirujuk untuk ditangani oleh ahlinya.

Tidak ada komentar: