Minggu, 08 Februari 2009

Alkohol Ganggu Kondisi Saraf Janin

Minum alkohol selama kehamilan dapat mengganggu white-matter atau lapisan putih yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat pada janin. Terutama di bagian depan dan dekat tulang tengkorang yang berperan penting pada fungsi otak dan visualisasi atau penglihatan, berdasarkan studi terkini di Amerika Serikat.

Studi tersebut bisa membantu menjelaskan masalah penglihatan yang seringkali timbul pada bayi yang ibunya minum alkohol selama kehamilan.

"Lapisan white matter pada otak terdiri dari sekumpulan saraf yang mentransfer informasi diantara bagian otak," ujar peneliti dari San Diego State University Center for Behavioral Teratology, Susanna L.Fryer dalam pernyataan tertulis.

"Pembentukan lapisan white matter yang optimal dapat mendukung kemampuan kognisi. Jadi hasil penelitian yang mengungkap, paparan alkohol selama kehamilan dihubungkan dengan perubahan dari kondisi white-matter, dapat menjelaskan masalah kognitif dan perilaku yaitu fetal alcohol spectrum disorder (FASDs) yang semakin banyak ditemukan," jelasnya.

Dalam penelitian tersebut, Fryer dan tim peneliti menggunakan tipe MRI yang disebut dengan diffusion tensor imaging (DTI) yang mampu memindai mikrostruktur white-matter pada otak terhadap 27 anak, usia 8-18 tahun.

Dari keseluruhan partisipan, 15 anak lahir dari ibu yang minum alkohol dengan jumlah banyak selama hamil.

"Otak yang diteliti secara individu dari kelompok FASDs menunjukkan bukti adanya perubahan dari kondisi serabut saraf pada tingkat mikrostruktur. Meskipun ukuran total otak secara statistik tidak tampak berbeda antara anak yang terekspos alkohol dan tanpa alkohol," terang Fryer.

Selain itu, pada kelompok yang terpapar alkohol, secara umum para peneliti menemukan mikrostruktur white matter tidak berbeda jika dibandingkan dengan kriteria anak-anak yang didiagnosa mengalami fetal alcohol syndrome (FAS).

"Dengan kata lain, perubahan kondisi otak dan masalah perilaku dapat timbul akibat paparan alkohol masa kehamilan, dengan atau tanpa kelainan pada wajah atau masalah fisik sebagaimana umumnya penderita FAS," tuturnya.

Tidak ada komentar: