Minggu, 08 Februari 2009

Bijaksana Konsumsi Herbal Saat Hamil

Para ahli setuju jika wanita hamil sebaiknya menghindari herbal dan ekstrak alami yang memiliki efek pengobatan keras atau bersifat racun. Francis Brinker, pengarang buku The Toxicology of Botanical Medicines, meyatakan jika banyak herbal yang tidak direkomendasikan baik untuk wanita hamil maupun tidak. Bagi yang memiliki rahim lemah, dosis kecil herbal tertentu di awal kehamilan pun akan meningkatkan resiko keguguran.

Sementara di Indonesia, terutama di daerah non-perkotaan konsumsi herbal di kalangan ibu hami justru sering ditemukan. Cara hidup yang kadang masih tradisional dan kebiasaan turun-temurun menjadi alasan utama wanita hamil di Indonesia mengonsumsi herbal.

Memang di bawah pengawasan profesional, wanita dapat dianjurkan mengonsumsi jenis-jenis herbal tertentu untuk terapi kondisi tertentu, termasuk komplikasi dalam kehamilan. Ahli herbal di luar negeri, secara tradisional menggunakan haw hitam, akar rumput unikorn, kulit kayu pohon cramp, kunir untuk mengobati kandungan lemah.

Ahli herbal di Amerika juga merekomendasikan kohosh (spesies sejenis kumis kucing di Amerika utara) hitam dan kohosh biru di minggu-minggu terakhir kehamilan untuk mempersiapkan rahim melahirkan atau menytimulasi kontraksi.

Raspberry merah menjadi salah satu herbal aman dikonsumsi dan dianjurkan karena telah terbukti aman digunakan oleh wanita hamil di Amerika utara dan Eropa selama ratusan tahun. Herbal ini berfungsi sebagai tonik. Catherin Hunziker, pemilih WishGarden Herbs, dan instruktur di Rocky Mountain School of Botanical Medicine di Boulder, Coloradi berkata, "Itu adalah herbal terbaik di antara semua herbal untuk kehamilan sehat. Sangat bergizi, dan memberi pengaruh pada kesehatan sistem reproduksi,"

Tapi ibu hamil juga harus tetap waspada, sebab tak semua herbal ramah bagi kandungan dan sistem reproduksi wanita. Beberapa yang patut diwaspadai adalah juniper dan beri karena memiliki efek diuretik kuat. Jauhi pula tumbuhan-tumbuhan yang mengandung alkaloid, sebab zat ini dapat merangsang rahim berkontraksi, dan hindari tumbuhan yang mempengaruhi hormon, seperti likorice. Wanita hamil paling rentan dengan perubahan hormon, konsumsi tumbuhan mengandung hormon membuat hormon menjadi tidak stabil, itu tentu mengganggu fisik ibu dan janin.

Intinya, wanita hamil harus selalu waspada ketika akan mengonsumi herbal. Herbal bukan untuk digunakan penyembuhan diri sendiri tanpa panduan dan nasihat para ahli. Juga penting untuk menyadari, contoh-contoh kegunaan yang diberikan penjual atau label produk tidak selalu tepat dan sesuai saat dikonsumsi, serta memiliki berbeda pada setiap wanita.

Tidak ada komentar: