Rabu, 11 Februari 2009

BAHAYA OBAT RACIKAN PUYER

Prof. dr. Rianto Setyabudi


Campuran berbagai obat yang diracik dan dijadikan "puyer" (obat bubuk) atapun dimasukkan ke dalam kapsul atau sirup oleh petugas apotik lazim disebut compounding. Lima puluh tahun yang lalu pembuatan obat dengan cara racikan ini dikerjakan pada 60% resep dokter, namun di luar negeri resep racikan ini turun tinggal 1% sekarang. Di Indonesia, termasuk Siloam Gleneagles Hospital Lippo Karawaci (SGHLK) resep puyer untuk anak masih sering sekali dijumpai. Setiap hari rata-rata apotik SGHLK membuat 130 resep puyer untuk memenuhi permintaan resep dokter.

Mengapa dokter sering meresepkan obat puyer?

Peresepan obat puyer untuk anak di Indonesia sangat sering dilakukan karena beberapa faktor yaitu:

1. Dosis obat dapat disesuaikan dengan berat badan anak secara lebih tepat.
2. Biayanya bisa ditekan menjadi lebih murah.
3. Obat yang diserahkan kepada pasien hanya satu macam, walaupun mengandung banyak komponen.

Apa masalah yang ditimbulkan pembuatan obat racikan bentuk puyer?

Dewasa ini peresepan obat puyer di negara maju sudah sangat berkurang karena:

1. Kemungkinan kesalahan manusia dalam pembuatan obat racik puyer ini tidak dapat diabaikan, misalnya kesalahan menimbang obat, atau membagi puyer dalam porsi2 yang tidak sama besar. Kontrol kualitas sulit sekali dapat dilaksanakan untuk membuat obat racikan ini.

2. Stabilitas obat tertentu dapat menurun bila bentuk aslinya digerus, misalnya bentuk tablet salut selaput (film coated), tablet salut selaput(enteric coated), atau obat yang tidak stabil (misalnya asam klavulanat) dan obat yang higroskopis (misalnya preparat yang mengandung enzim pencernaan)

3. Toksisitas obat dapat meningkat, misalnya preparat lepas lambat bila digerus akan kehilangan sifat lepas lambatnya.

4. Waktu penyediaan obat lebih lama. Rata2 diperlukan waktu 10 menit untuk membuat satu resep racikan puyer, 20 menit untuk racikan kapsul, sedangkan untuk mengambil obat jadi diperlukan waktu hanya kurang dari 1 menit. Kelambatan ini berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien terhadap layanan di SGHLK.

5. Efektivitas obat dapat berkurang karena sebagian obat akan menempel pada blender/mortir dan kertas pembungkus. Hal ini terutama terjadi pada obat-obat yang dibutuhkan dalam jumlah kecil, misalnya puyer yang mengandung klopromazin

6. Pembuatan obat puyer menyebabkan pencemaran lingkungan yang kronis di bagian farmasi akibat bubuk obat yang beterbangan ke sekitarnya. Hal ini dapat merusak kesehatan petugas setempat.

7. Obat racikan puyer tidak dapat dibuat dengan tingkat higienis yang tinggi sebagaimana halnya obat yang dibuat pabrik karena kontaminasi yang tak terhindarkan pada waktu pembuatannya

8. Pembuatan obat racikan puyer membutuhkan biaya lebih mahal karena menggunakan jam kerja tenaga di bagian farmasi sehingga asumsi bahwa harganya akan lebih murah belum tentu tercapai .

9. Dokter yang menulis resep sering kurang mengetahui adanya obat sulit dibuat puyer (difficult-to compound drugs) misalnya preparat enzim.

10. Peresepan obat racik puyer meningkatkan kecenderungan penggunaan obat irasional karena penggunaan obat polifarmasi tidak mudah diketahui oleh pasien.


Bagaimana mengatasinya?

Dari uraian di atas terlihat bahwa peresepan racikan puyer membawa risiko untuk
pasien dan berbagai dampak negatif lainnya. Sebagai rumah sakit yang bercita-cita mencapai standar internasional, khususnya dalam melindungi keselamatan pasien, maka di RSSG frekuensi penulisan resep dan pembuatan obat racikan ini perlu diupayakan untuk dihapus.

Komite Farmasi dan Terapi SGHLK menganjurkan agar penulisan resep obat racik
puyer dan pembuatannya dibatasi hanya untuk kebutuhan obat yang tidak tersedia
dalam bentuk formulasi untuk anak atau bila untuk sementara tidak tersedia di
pasaran. Obat-obat untuk anak yang tersedia dalam bentuk obat sirup atau tetes
misalnya amoksisilin, ibuprofen, parasetamol, teofilin, bromheksin, dll. seyogyanya tidak lagi diresepkan dalam bentuk racikan puyer.
Untuk membantu para dokter mengetahui obat apa saja untuk anak yang tersedia
dalam bentuk formulasi pabrik, bagian farmasi akan menyediakan daftar obat2
tersebut kepada para dokter di SGHLK. Kelak diharapkan semua kebutuhan obat
untuk anak dapat dipenuhi berdasarkan obat formulasi pabrik.

Layanan informasi ini disusun oleh Komite Farmasi dan Terapi

Siloam Gleneagles Hospital Lippo Karawaci.

Senin, 09 Februari 2009

Tanaman Hias Beracun


BANDUNG -- Masyarakat diimbau supaya berhati-hati jika memiliki tanaman hias, karena tidak semua tanaman hias aman untuk dipelihara meskipun tidak semua tanaman hias mengandung racun.Demikian dikatakan Dosen Biologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Prof Aseng Ramlan, kepada ANTARA, Kamis."Tamanan hias itu, ada yang beracun dan ada juga yang tidak," katanya.

Ia menyatakan, masyarakat tidak perlu panik dan khawatir dengan isu tamanan beracun di Bandung, karena hanya beberapa jenis tanaman hias saja yang memiliki racun.Menurut dia, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya, ada dua jenis tamanan hias yang memiliki racun, yaitu Olinder Nelium atau yang lebih dikenal dengan istilah Pohon Mentega serta pohon Bintaro/Pohon Pelindung.

Dikatakannya, Olinder Nelium, ialah tanaman yang masih satu famili dengan Bunga Kamboja.Racun yang ditimbulkan dari Olinder Nelium, kata Prof Ateng, berasal dari getahnya. "Kalau kita luka, dan getah Olinder Nelium mengenai bagian lukanya, maka itu berpotensi menyebabkan kelumpuhan," katanya.

Pihaknya merasa prihatin karena selama ini, tamanan hias yang memiliki racun masih banyak dipelihara dipekarangan rumah atau taman-taman kota."Wajar saja jika masyrakat tidak tahun mana tamanan hias yang beracun mana yang tidak, karena pengetahuan mereka kurang," katanya.

Oleh sebabnya, ia berharap, pemerintah dalam hal ini, Dinas Pertamanan dapat lebih menyosialisasikan mana tanaman hias yang dapat dipelihara mana yang tidak.Isu tamanan beracun, bermula saat aksi penanaman pohon oleh Walikota Bandung, di daerah Sulaksana Baru, Antapani Kota Bandung, pagi tadi.Dalam sambutanya, ia menginformasikan bahwa di Bandung terdapat tanaman beracun dan saat ini pihaknya sedang melakukan penyidikan lebih lanjut dengan Dinas Pertamanan. Sumber : Republika online

Minggu, 08 Februari 2009

Kiat Sehat Saat Hamil

JAKARTA-- Pada wanita yang sedang hamil, seringkali mengalami berbagai keluhan seperti pusing, mual, muntah dan lemas. Hal tersebut tergolong wajar, apabila tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Terutama pada trisemester awal dan akhir, kondisi tubuh Anda memang sering berubah-ubah.

Berbagai mitos dalam masyarakat juga kerap membuat kondisi psikologis ibu hamil mengalami serba ketakutan. Misalnya, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi air es karena bisa membuat bayi lahir besar. Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan hal tersebut.

Selain itu, mitos mengenai ibu hamil yang dilarang mengonsumsi durian karena dapat menyebabkan gangguan kehamilan. Hal yang sebenarnya, durian menyebabkan kenaikan kadar kolesterol darah dan mengandung jumlah kalori yang cukup tinggi, tidak sepadan dengan vitamin yang didapatkan dari durian tersebut. Sedangkan pada ibu hamil, seyogyanya memilih makanan yang lebih tinggi nilai nutrisinya, dan tidak terlalu menggemukkan.

Sebenarnya tidak sulit mencapai kondisi prima saat hamil. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda dan bayi dalam kandungan, antara lain:

  • Perbaiki pola makan. Saat Anda hamil maka pola makan harus mengikuti diet makan untuk ibu hamil. Kehamilan Anda membutuhkan lebih banyak konsumsi protein, kalori, vitamin dan mineral seperti asam folat dan zat besi untuk perkembangan janin. Ingat Anda membutuhkan tambahan 300 kalori perhari.
  • Sebaiknya hindari makanan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Misalnya, daging dan telur mentah, keju lunak, susu yang tidak dipasteriusasi, alkohol dan kafein.
  • Pada trimester pertama biasanya terdapat keluhan mual muntah. Cobalah atasi dengan makan dengan porsi kecil tapi sering, hindari makanan pedas dan berminyak. Makan dengan porsi yang kecil tapi dilakukan beberapa kali, dianjurkan setiap 4 jam.
  • Jika perlu, minum vitamin secara teratur. Makanan yang Anda konsumsi adalah sumber vitamin yang palingbaik. Apabila dibutuhkan, konsumsi vitamin mengandung zat besi dan asam folat yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan bayi sehat. Konsumsi secara teratur.
  • Penuhi hidrasi optimal. Usahakan untuk minum air minimal delapan gelas sehari. Ibu hamil butuh cairan yang cukup. Cairan dibutuhkan untuk membangun sel darah merah bayi untuk sistem sirkulasinya, cairan ketuban. Tubuh juga perlu air selama kehamilan untuk mengatasi konstipasi dan mengatur suhu tubuh.
  • Cermati asupan serat. Perbanyaklah makan makanan yang berserat tinggi. Buah-buahan dan sayuran dapat membantu mengatasi konstipasi Anda selama kehamilan.
  • Ingat, kehamilan bukan masa yang tepat untuk diet. Dikhawatirkan hal itu akan menyebabkan kurang vitamin, mineral dan lain-lain yang penting selama kehamilan. Sebanyak 33 % pertambahan berat badan pada kehamilan adalah cairan. Pertambahan berat badan pada kehamilan merupakan salah satu tanda yang baik pada kehamilan yang sehat

Sst..Janin Bisa Ikut Nguping

JAKARTA-- Jika Anda tengah mengandung, sebaiknya berhati-hati dengan ucapan serta segala sesuatu yang Anda dengar. Saat Anda berusaha menghindar dari orang lain dengan mengeluh atau marah disudut ruangan, kuping si jabang bayi dalam perut Anda bisa mendengarnya.

Penelitian tentang kemamouan janin bisa mendengar dan membedakan suara-suara sudah banyak dilakukan sejak lebih dari 50 tahun lalu. Dari tahun ke tahun banyak ilmuwan yang berminat melakukan penelitian tentang hal tersebut.

Didukung oleh teknologi pemantau janin yang terus berkembang, hal itu semakin menarik. Sekedar gambaran, hampir sepuluh tahun lalu para peneliti sudah bisa menggunakan hidrofon yaitu sejenis mikrofon yang dapat dimasukkan ke dalam air, untuk disisipkan ke dalam rahim seorang perempuan hamil guna menangkap tingkat kebisingan di dalam rahim.

Menurut Psikolog Perkembangan Harvard Medical School, Heidelise Als, Ph.D., janin bisa mendengar suara-suara dari dalam tubuh ibunya. Dia menuturkan, bayi prematur yang lahir pada usia kehamilan 24 atau 25 minggu mampu merespons suara-suara di sekelilingnya.

Hasil pengamatan Als membuat sebagian kalangan yakin, alat-alat pendengaran janin sudah mulai berfungsi sejak di dalam rahim. Dengan berfungsinya alat pendengaran itulah janin bisa mendengar suara-suara yang berasal dari dalam rahim sendiri.

Psikolog Johns Hopkins University yang sejak sepuluh tahun lalu melakukan pengamatan terhadap temperamen janin, Janet DiPietro mengungkap, tingkat kebisingan di dalam rahim diibaratkan sama dengan bunyi-bunyi latar di sebuah apartemen. Bunyi-bunyi tersebut antara lain ditengarai berasal dari desiran aliran darah di dalam pembuluh ibu, juga suara degupan jantung serta gemuruh lambung dan usus.

Berbahagialah Anda yang kini tengah menantikan kehadiran si jabang bayi. Suara Anda sebagai ibu adalah suara yang paling dikenal si kecil. Suara Anda juga yang dapat membuat detak jantung janin melambat.

Hal itu diungkap Psikolog perkembangan dari Columbia University, William Filer, Ph.D. Temuan tersebut memberi kesan pada sebagian kalangan, janin tak hanya mendengar dan mengenali suara ibunya, tetapi juga di-nina bobo-kan oleh suara tersebut. Janin diduga mendengar suara ibu yang merembes melalui jaringan otot daging, tulang dan cairan tubuh sang ibu.

Selain suara ibu, janin juga bisa mendengarkan suara orang lain. Penelitian dari Queens University di Ontario menunjukkan, janin mampu membedakan suara ibunya dari suara para perempuan lain. Hal itu membuat sebagian ahli berpendapat, dinding rahim dan lautan air ketuban ternyata bisa ditembus suara-suara orang, selain suara ibu.

Janin juga diyakini dapat mendengarkan alunan musik. Para ilmuwan dalam sebuah penelitian di Inggris memutarkan musik untuk bayi-bayi dalam kandungan berusia 20 minggu. Lalu mereka menguji respons bayi-bayi tersebut 2-3 minggu setelah lahir.

Menurut pengamatan, respons-respons yang ada menunjukkan bahwa bayi-bayi tersebut mengingat musik yang dipilihkan untuk mereka, dan menjadi tenang ketika musik tersebut diputarkan kembali.

Musik apa yang bisa didengar janin? Para ilmuwan di University of Florida, AS pernah melakukan percobaan terhadap biri-biri betina yang sedang hamil, untuk merekam apa persisnya suara-suara yang dapat menjangkau telinga janin.

Mereka lalu menarik kesimpulan, janin tak mendengar suara biola, melainkan suara drum (tetabuhan). Akan tetapi, penelitian lain membuktikan janin merespons dengan baik terhadap musik gubahan Mozart yang menunjukkan janin bisa juga mendengar suara biola.

Ada baiknya kini Anda mulai berhati-hati dengan apa yang didengarkan. Pasalnya, anak dalam kandungan Anda akan ikut "menguping" setiap hal yang Anda dengar. Sssttt.. jangan berisik ya.

Menyiasati Keluhan Hamil Muda

Tantangan bagi wanita yang hamil dimulai pada awal trisemester kehamilan. Rasa Pusing, mual, lelah kerap dikeluhkan wanita hamil muda. Tak jarang keinginan untuk makan menjadi menurun, padahal masa ini merupakan masa yang kritis bagi pembentukan janin.

Menurut Konsultan obstetri dan ginekolog dari North Glasgow University Dr Philip Owen, pada trisemester pertama kehamilan, rasa mual dan muntah merupakan hal yang biasa dialami para wanita hamil. Hanya saja tingkat dari rasa mual dan frekuensi muntah tersebut berbeda untuk setiap wanita hamil.

“Bagi sebagian besar wanita hamil, rasa mual akan berhenti setelah melewati tiga bulan pertama kehamilan. Sementara itu, untuk sebagian wanita hamil lainnya hal ini akan terus dialami hingga usia kandungan 4 atau 5 bulan,” ujar Dr Philip Owen.

Mengenai penyebab dari rasa mual dan muntah belum diketahui dengan pasti. Owen mengungkapkan, hal itu dimungkinkan oleh masalah hormonal atau ketidakseimbangan kadar gula darah.

“Banyak dokter dan bidan yang meyakini morning sickness merupakan hal yang biasa dialami oleh wanita hamil kembar dua atau tiga. Namun, belum tentu hal ini menjadi penyebab utamanya,” tegas Owen.

Keadaan itu akan menjadi berbahaya jika wanita hamil mengalami muntah terlalu sering dengan volume yang tinggi. Hal tersebut akan menyebabkan calon ibu kekurangan cairan bersama dengan kandungan nutrisi dan mineral sehingga terjadi dehidrasi.

“Ibu hamil mengalami dehidrasi dan tidak dapat menelan cairan, mengalami kondisi yang disebut hyperemesis gravidarum. Kondisi ini memerlukan penanganan medis di rumah sakit. Biasanya untuk penanganannya, ibu hamil akan diberikan cairan melalui infus,” terang Owen. (netdoctor.co.uk/ri)

Tips Menyesuaikan Pola Makan

Beberapa ketidaknyamanan di masa hamil mengkondisikan wanita hamil untuk menyesuaikan kebiasaan makan. Seringkali ibu hamil tidak dapat mengonsumsi makanan seperti biasa. Bahkan, tidak jarang makanan pokok seperti nasi menyebabkan mual dan muntah bagi ibu hamil.

  • Untuk menyiasatinya, maka dapat dilakukan frekuensi makan yang lebih sering dengan porsi lebih kecil dapat membantu, dengan biskuit sebagai camilan dan banyak minum cairan.
  • Sementara itu, rasa panas dalam dada dapat diredakan dengan makanan porsi kecil dan menghindari makanan berminyak atau pedas dan kafein. Untuk sembelit, yang dapat muncul selama hamil, tingkatkan konsumsi cairan, makanan berserat, dan buah-buahan serta jus.
  • Selain menjaga dari resiko dehidrasi, cairan yang cukup dalam tubuh juga dipercaya akan mengurangi rasa mual dan muntah yang dialami ibu hamil.
  • Makanan segar dan mengandung banyak air, dapat menjadi alternatif yang baik bagi wanita yang tengah hamil muda. Hindari juga makan yang terasa asam seperti mangga muda. Memang terasa enak dimulut, namun justru akan membuat perut bertambah kembung.
  • Selain itu, waktu istirahat cukup dibutuhkan oleh para calon ibu. Istirahat bagi wanita hamil tidak berarti harus tidur berbaring. Beristirahat dengan relaksasi di kursi atau sofa selama 30 menit hingga 1 jam cukup mengembalikan kondisi fisik ibu hamil usai beraktivitas.
  • Pada malam hari, usahakan agar ibu hamil mendapat waktu tidur yang cukup untuk menjaga kondisi tubuhnya.

Cukupkah Berat Badan Bayi Anda?


JAKARTA-- Selama ini ada anggapan, bayi atau anak yang kurus berarti kekurangan gizi atau menderita penyakit tertentu. Padahal, belum tentu tampilan tersebut menandakan gangguan kesehatan.

Sebenarnya untuk menentukan kurus tidaknya bayi, tak cukup dilihat dari penampilannya saja. Perlu dilakukan pengukuran yang berkala dan terus menerus.

"Belum tentu anak yang penampakannnya terlihat kecil maka gizinya kurang. Untuk mengetahui kadar gizi seorang anak itu kurang, normal atau lebih harus diukur melalui berat badannya,” ujar spesialis anak dr. Trully Kusumawardhani, SpA.

Ada dua cara yang umum dilakukan dalam membandingkan perhitungan berat badan yaitu berat badan yang dibandingkan dengan umur, lalu berat badan yang dibandingkan dengan panjang badan.

“Jika dihitung berat badan per umur memang agak susah mencerminkan keadaan anak. Bisa saja dua orang anak yang berusia sama-sama dua tahun, memiliki berat badan yang sama yaitu 10 kilogram. Tapi, yang satu pendek kemudian yang satunya lagi tinggi. Jadi, harus diukur juga panjang badan,” papar Trully.

Penting untuk memantau pertumbuhan anak secara berkala. Biasanya, digunakan kurva atau grafik untuk melihat pertumbuhan bayi setiap bulan. Pencatatan tergolong efektit untuk mengukur apakah anak benar-benar kurus atau tidak.

Normalnya, berat badan (BB) bayi baru lahir harus mencapai 2.500 gram atau lebih. Tidak terlalu besar, juga tak kelewat kecil.

Sebab kalau terlalu kecil, dikhawatirkan organ tubuhnya tak dapat tumbuh sempurna sehingga dapat membahayakan sang bayi sendiri. Sebaliknya, terlalu besar juga ditakutkan sulit lahir dengan jalan normal dan mesti lewat operasi caesar.

Pertambahan berat badan bayi bisa dilihat per triwulan. Pada triwulan I, kenaikan BB berkisar 150-250 gram per minggu atau 600 gram-1 kg, triwulan II kenaikannya 500-600 gram per bulan, kemudian triwulan III naik 350-450 gram per bulan, dan triwulan IV sekitar 250-350 gram per bulan.

Jelas terlihat, triwulan I pertambahan BB berlangsung lebih cepat dibanding dengan triwulan II, III, dan IV. Hal itu wajar karena pertumbuhan BB di bulan berikutnya lebih rendah dari bulan sebelumnya.

Umumnya, jelas Trully, acuan untuk melihat normal atau tidaknya BB adalah saat usianya mencapai 6 bulan dan 1 tahun. Di usia 6 bulan, BB bayi harus mencapai 2 kali lipat berat lahir dan menjadi 3 kali lipatnya pada usia 1 tahun.

"Kurang dari ini, berat badannya bisa disebut rendah atau ia termasuk bayi kurus," tegasnya.

Direktur Program Manajemen Berat Badan Alfred I. duPont Hospital for Children Wilmington, Sandra G. Hassink, MD, mengatakan, bentuk tubuh dari seorang anak biasanya diturunkan secara genetik dari orangtuanya. Kemungkinan besar berat badan dan tinggi badan anak mengikuti orangtuanya.

“Apakah Anda pernah mendengar tentang seseorang yang memiliki tulang yang besar? Biasanya orang yang memiliki tipe badan seperti ini akan memiliki berat badan lebih banyak. Mungkin saja dua anak dengan tinggi yang sama memiliki beray berbeda namun masih dalam batas normal,” ujar Sandra.

Sama dengan tinggi badan atau jenis golongan darah, tambah Sandra, faktor genetik juga menentukan berat badan seorang anak.

Menurut dr Trully, hal itu dikenal dengan potensi genetik. Jika seorang anak yang terlahir dengan berat badan yang tergolong besar dari orangtua yang memiliki potensi genetik tubuh yang kecil maka kemungkinan akan catch down sesuai dengan genetiknya.

“Demikian pula bayi yang lahirnya kecil, tapi jika orangtuanya besar maka ia akan mengikuti potensi genetiknya yaitu catch up. Biasanya bisa dilihat sekitar usia tiga bulan,” pungkasnya.

Kenali Tali Pusat Terinfeksi

Beberapa saat setelah lahir, tali pusat yang terhubung dengan ari-ari akan dipotong. Sehingga tali pusat yang melekat di pusat bayi tersisa sepanjang kurang lebih tiga sentimeter.

Dalam keadaan normal, tali pusat akan pupus dengan sendirinya dalam waktu lima sampai tujuh hari.

Sangat penting untuk merawat bayi yang baru lahir dengan tepat. Terutuma jika tali pusar belum lepas yang perlu dijaga agar tidak terjadi infeksi dan komplikasi lainnya.

Menurut University of Virginia Health System, ada beberapa peringatan yang perlu diperhatikan orangtua bahwa telah terjadi infeksi atau komplikasi, yaitu :

  • Jika ujung tali pusar yang berada paling dekat dengan kulit tampak berdarah.
  • Tali pusar berubah warna menjadi kuning atau putih pucat.
  • Daerah di sekitar pusar terlihat bengkak atau kemerahan.
  • Bayi Anda memberikan sinyal dia merasa sakit dan perih pada bagian pusarnya.

Cermat Atasi Ruam Popok

AKARTA-- Kulit merupakan media perangsangan yang efektif bagi kecerdasan dan prilaku bayi. Gangguan pada kulit bayi yang sangat sensitif dikhawatirkan dapat mengganggu proses tumbuh kembang si kecil.

Bagian pantat pada bayi merupakan salah satu area sensitif dan berisiko terhadap ruam. Lebih dikenal dengan sebutan ruam popok.

Biasanya hal itu disebabkan kurangnya frekuensi pergantian popok atau kurang higienis saat membersihkan bagian tersebut. Bisa juga akibat kulit bayi terpapar bahan kimia, plastik dari popok sekali pakai atau infeksi jamur.

The American Academy of Family Physicians menyarankan beberapa hal yang dapat mencegahnya:

  • Perhatikan terus kondisi popok bayi Anda, ganti segera jika terlihat basah.
  • Ketika mengganti popok, bersihkan pantat bayi dengan seksama menggunakan air hangat dan sabun yang lembut.
  • Keringkan bagian pantat bayi usai mandi atau mengganti popok. Usap dengan halus, jangan menggosoknya.
  • Pastikan kulit bayi kering sebelum memakai popok.
  • Jangan menggunakan tisu atau pembersih lainnya mengandung alkohol.
  • Untuk melindungi kulit bayi dari basah berlebihan, gunakan krim atau jelly khusus.
  • Hindari popok yang menggunakan plastik di bangian pinggir atau celana plastik.

Wanita Hamil Butuh Zat Besi Lebih Banyak

JAKARTA-- Angka penderita kekurangan darah atau anemia di Indonesia masih tinggi, diperkirakan mencapai 50-70 juta orang. Dari jumlah itu sebanyak 50,9% penderita anemia adalah perempuan hamil.

Hal itu diungkapkan dr Indra Marki SpPD, koordinator acara simposium mini yang bertema Anemia dan Wanita yang digelar di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), di Jakarta, belum lama ini.

Pada simposium yang diselenggarakan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), dr Coshpiadi Irawan SpPD, K-HOM menjelaskan berdasarkan definisi Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), anemia adalah suatu keadaan sesorang dengan Hb (hemoglobin) kurang dari normal.

"Hemoglobin adalah bagian dari elemen tubuh manusia yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jadi anemia tidak sama dengan penyakit tekanan darah rendah," jelas Cosphiadi.

Menurut dr Junita Indarti SpOG, kebutuhan zat besi (Fe) untuk perempuan 1 mg per hari dan perempuan hamil 6-10 mg per hari. Dia menambahkan, kaum perempuan sangat rentan mengalami kurang darah atau anemia.

"Penyebabnya perempuan mengalami mentruasi, hamil, dan persalinan. Selain itu, perempuan juga menderita penyakit alat kandungan seperti kanker leher rahim, kanker endometrium (selaput lendir rahim), dan kanker indung telur," katanya.

Menurut Junita, anemia pada perempuan dapat memberi pengaruh tidak baik terutama saat kehamilan, persalinan, dan nifas, serta setelahnya. Anemia pada perempuan juga bisa berakibat keguguran, kelahiran prematur, persalinan lama karena rahim tidak berkontraksi.

"Selain itu, anemia pada perempuan dapat menyebabkan pendarahan pasca melahirkan, syok, infeksi saat persalinan atau setelahnya. Bila Hbnya kurang dari 4 gram per desiliter bisa membuat gagal jantung," katanya.

Zat besi bisa diperoleh dari makanan seperti daging merah, hati, keju, ikan, sayuran berwarna hijau tua, dan kacang-kacangan. Perlu diingat konsumsi teh, kopi, cokelat bisa menghalangi penyerapan zat besi dalam tubuh.

Mengonsumsi minuman tersebut setelah makan dapat menghambat penyerapan zat besi ke dalam tubuh hingga 80%.Sebaiknya memberi jarak waktu antara waktu makan atau konsumsi suplemen zat besi dengan konsumsi teh, kopi, cokelat, dan susu sekitar 1,5-2 jam.

Mengurangi Nyeri Pingang Ibu Hamil

JAKARTA-- Bersamaan dengan tumbuhnya janin didalam perut ibu hamil, tak jarang memicu rasa pegal pada pinggang. Rasa sakit seringkali menyebar dari bagian pinggan bawah hingga kaki. Apalagi nyeri pinggang yang mengganggu dapat timbul kapan saja.

Semakin bertambah besarnya rahim, maka pusat gaya gravitasi ibu secara perlahan berubah menjadi lebih ke depan, sehingga untuk dapat berdiri tanpa terjatuh dan berjalan tanpa terhuyung-huyung mau tidak mau ibu harus menyesuaikan diri pada titik keseimbangan baru. Padahal penyesuaian pada titik keseimbangan tubuh yang baru ini sangat membebani pinggang ibu.

Beberapa saran yang diberikan American Preganancy Association untuk mengurangi rasa sakit di sekitara pinggul selama kehamilan, antara lain:

  • Selagi Anda bisa, berbaring pada sisi yang tidak sakit.
  • Coba untuk tidak berdiri dalam waktu yang lama.
  • Jika Anda harus berdiri, maka sesekali berdiri dengan satu kaki sementara kaki yang lain diangkat dan beristirahat.
  • Hindari mengangkat barang yang berat.
  • Coba untuk berolahraga renang.
  • Tempelkan alat penghangat atau pendingin pada bagian yang sakit.
  • Jika dengan cara-cara tersebut di atas nyeri pinggang masih tetap diderita, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk dilakukan peregangan otot khusus yang tidak mempengaruhi pertumbuhan janin dalam rahim.
  • Patut diingat nyeri pinggang juga merupakan salah satu gejala kontraksi rahim sebagai awal terjadinya persalinan prematur (kurang bulan), jadi ibu hamil harus waspada.

Alat Pendeteksi Persalinan Saat Pecah Ketuban Dini

LONDON-- Para peneliti berhasil menemukan sebuah alat tes yang dapat memprediksikan perkiraan persalinan jika air ketuban pecah terlalu awal.

Berdasarkan para peneliti asal Swedia, tingginya kandungan laktosa pada cairan vagina dapat dihubungkan dengan 48 jam permulaan kelahiran.

Ahli Kandungan asal Inggris mengatakan tes itu akan membantu dalam rencana persalinan dan menenangkan perempuan yang mengalami pre-term rupture of membranes (PROM) atau cairan ketuban yang pecah terlalu dini.

Alat tes tersebut diberi nama "lac-test," sebuah alat yang digunakan pada penelitian dengan melibatkan 86 perempuan dengan kehamilan tunggal yang berusia 20-36 minggu.

Hasil yang diperoleh, sebanyak 87% dari 23 perempuan yang memiliki kandungan dengan konsentrasi lakstosa tinggi mengalami persalinan normal dalam jangka waktu 48 jam.

Sementara itu, 58 perempuan dengan kandungan dengan konsentrasi laktosa rendah, hanya 5% yang mengalami persalinan dalam jangka waktu 48 jam.

Rata-rata waktu analisa dari persalinan kelahiran sekitar 13.6 jam dari mereka yang memiliki konsetrasi laktosa tinggi dan 48 hari bagi mereka dengan kadar lakstosa rendah.

Para peneliti mengatakan, studi sebelumnya menemukan hubungan antara kadar laktosa tinggi dalam cairan vagina dan pecahnya ketuban pada kehamilan berusia 34 minggu tapi baru kali ini hubungan tersebut ditemukan pada usia dibawah 34 minggu.

Kemampuan untuk memprediksi tentunya sangat bernilai bagi bayi yang lahir prematur, terutama pemberian steroid untuk mengembangkan fungsi paru pada janin dan ibu bisa direferensikan pada rumah sakit spesialis yang mampu menangani.

Pecahnya air ketuban berlangsung pada usia kehamilan sebelum memasuki minggu ke 37 atau Preterm prelabour rupture of membranes (PPROM) terjadi sekitar 2% dari kehamilan dan 1/3 dari kehamilan prematur.

Ketua Penelitian, Dr Eva Wiberg-itzel dari departemen ilmu klinis dan pendidikan, Karolinska Instute mengatakan, diagnosa pecahnya selaput membran akan menjadi mudah ketika air ketuban pecah dengan utuh tapi akan lebih sulit ketika pecahnya ketuban hanya sedikit atau sebentar-sebentar.

"Kami percaya bahwa Lac-test akan memberikan informasi lebih pada praktek klinis," ujarnya.

Editor Jurnal Kesehatan kehamilan BJOG, Professor Philip Steer mengatakan, alat tersebut sangat menjanjikan untuk memprediksikan permulaan persalinan.

"Diagnosa mendalam dari alat tersebut akan membantu para dokter untuk meyakinkan pasien agar tetap dirumah sakit dan meningkatkan pemeriksaan pasien, " ujarnya.

Hal senada diungkapkan Ahli kandungan Rumah Sakit St. Thomas London, Professor Andrew Shenanm tes tersebut akan menemukan solusi setiap masalah.

"Ketika selaput membran pecah terdapat sebuah dilema apakah bayi akan lahir atau tidak, hal ini akan menentukan persalinan atau tidak," katanya.

Jika diketahui bayi akan lahir, maka para ahli dapat memberikan semacam steroids karena menyangkut situasi yang berbahaya tapi hal utama adalah dapat memberi tahu kepada pasien apa yang harus dilakukan.

Jika perlu, lanjut shenan, maka pasien harus dirujuk untuk ditangani oleh ahlinya.

Bijaksana Konsumsi Herbal Saat Hamil

Para ahli setuju jika wanita hamil sebaiknya menghindari herbal dan ekstrak alami yang memiliki efek pengobatan keras atau bersifat racun. Francis Brinker, pengarang buku The Toxicology of Botanical Medicines, meyatakan jika banyak herbal yang tidak direkomendasikan baik untuk wanita hamil maupun tidak. Bagi yang memiliki rahim lemah, dosis kecil herbal tertentu di awal kehamilan pun akan meningkatkan resiko keguguran.

Sementara di Indonesia, terutama di daerah non-perkotaan konsumsi herbal di kalangan ibu hami justru sering ditemukan. Cara hidup yang kadang masih tradisional dan kebiasaan turun-temurun menjadi alasan utama wanita hamil di Indonesia mengonsumsi herbal.

Memang di bawah pengawasan profesional, wanita dapat dianjurkan mengonsumsi jenis-jenis herbal tertentu untuk terapi kondisi tertentu, termasuk komplikasi dalam kehamilan. Ahli herbal di luar negeri, secara tradisional menggunakan haw hitam, akar rumput unikorn, kulit kayu pohon cramp, kunir untuk mengobati kandungan lemah.

Ahli herbal di Amerika juga merekomendasikan kohosh (spesies sejenis kumis kucing di Amerika utara) hitam dan kohosh biru di minggu-minggu terakhir kehamilan untuk mempersiapkan rahim melahirkan atau menytimulasi kontraksi.

Raspberry merah menjadi salah satu herbal aman dikonsumsi dan dianjurkan karena telah terbukti aman digunakan oleh wanita hamil di Amerika utara dan Eropa selama ratusan tahun. Herbal ini berfungsi sebagai tonik. Catherin Hunziker, pemilih WishGarden Herbs, dan instruktur di Rocky Mountain School of Botanical Medicine di Boulder, Coloradi berkata, "Itu adalah herbal terbaik di antara semua herbal untuk kehamilan sehat. Sangat bergizi, dan memberi pengaruh pada kesehatan sistem reproduksi,"

Tapi ibu hamil juga harus tetap waspada, sebab tak semua herbal ramah bagi kandungan dan sistem reproduksi wanita. Beberapa yang patut diwaspadai adalah juniper dan beri karena memiliki efek diuretik kuat. Jauhi pula tumbuhan-tumbuhan yang mengandung alkaloid, sebab zat ini dapat merangsang rahim berkontraksi, dan hindari tumbuhan yang mempengaruhi hormon, seperti likorice. Wanita hamil paling rentan dengan perubahan hormon, konsumsi tumbuhan mengandung hormon membuat hormon menjadi tidak stabil, itu tentu mengganggu fisik ibu dan janin.

Intinya, wanita hamil harus selalu waspada ketika akan mengonsumi herbal. Herbal bukan untuk digunakan penyembuhan diri sendiri tanpa panduan dan nasihat para ahli. Juga penting untuk menyadari, contoh-contoh kegunaan yang diberikan penjual atau label produk tidak selalu tepat dan sesuai saat dikonsumsi, serta memiliki berbeda pada setiap wanita.

Zat Gizi Penting Ibu Hamil

JAKARTA-- Porsi makan wanita hamil biasanya lebih banyak dibandingkan kondisi normal. Padahal yang penting bukanlah kuantitas semata, namun juga kualitas dan komposisi zat-zat gizi yang terkandung dalam makanannya.

Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Dwiana Ocviyanti Sp.OG, M.S.Ed yang diperlukan oleh para wanita hamil adalah gizi yang seimbang.

Sayangnya, banyak wanita hamil di Indonesia yang mengalami gizi tidak seimbang. Hal itu bukan berarti wanita tersebut kekurangan makanan, namun kandungan gizinya tidak sesuai dengan kebutuhannya.

“Intinya, untuk wanita hamil gizi yang seimbang diperlukan supaya pertumbuhan bayinya baik. Mengingat, kita punya dua sasaran yaitu pertumbuhan janin bayi dan ibu terhindar dari komplikasi saat hamil dan melahirkan,” kata Dwiana.

Dia menyebutkan, anemia atau kekurangan darah masih merupakan masalah utama yang dihadapi wanita hamil di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Alasannya, lanjut Dwiana, orang yang hidup di negara berkembang cenderung lebih banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat.

“Pola makan di Indonesia ini masih yang lebih banyak mngutamakan asal kenyang, padahal kandungan proteinnya sangat kurang dan kandungan vitaminnya juga kurang,” tegasnya.

Padahal untuk mencegah anemia dan memiliki cukup sel darah merah (hemoglobin), diperlukan protein dan zat besi. Dwiana memaparkan, hemoglobin terdiri dari hem yang dibentuk dari zat besi dan globin akan diperoleh dari asupan protein.

“Jadi kalau hanya diberikan tablet zat besi besi saja atau minum suplemen zat besi saja tidak cukup membentuk hemoglobin, jika ia tidak cukup mengkonsumsi protein,” ujar wanita berkerudung itu.

Selain itu, wanita hamil juga harus memperhatikan tercukupinya konsumsi vitamin C untuk tubuhnya. Vitamin ini berguna untuk menyerap zat besi yang masuk kedalam tubuh. Jadi makanan yang dikonsumsi harus mengandung karbohidrat, protein dan vitamin.

Dwiana mengingatkan, sebenarnya zat besi dapat diperoleh dari beragam sayuran berwarna hijau seperti daun bayam, kangkung dan daun pepaya. Sekaligus, konsumsi buah dan sayuran lainnya dapat memenuhi kebutuhan vitamin C yang sangat dibutuhkan.

Selain itu, salah satu zat gizi yang penting dibutuhkan wanita hamil dan janin ialah asam folat. Zat gizi yang terkandung dalam daging dan kacang-kacangan, ternyata dapat mencegah cacat pada janin.

Dwiana menjelaskan, asam folat diperlukan oleh janin sejak awal kehamilan. Zat gizi itu terutama akan menentukan pembentukan janin pada trisemester awal kehamilan. Kekurangan zat ini dikhawatirkan akan menimbulkan kelainan pada janin.

“Janin itu kan awalnya seperti lempeng yang terbuka. Lempeng ini kemudian menyatu dibagian tengah. Jadi penyatuan itu banyak dipengaruhi oleh asam folat. Kalau gangguan penyatuan yang sangat sederhana atau ringan, jadinya bibir sumbing. Makin berat kekurangannya asam folat, maka makin besar belahannya,” tuturnya.

Manfaat Menggendong Metode Kangguru


JAKARTA-- Dalam gendongan yang membiarkan terjadinya kontak kulit dengan orang tua, maka bayi akan merasa aman, nyaman, dan merasakan sentuhan kasih.

Terutama untuk bayi-bayi kecil atau prematur yang lahir dengan berat badan di bawah 2 kilogram, dianjurkan untuk menggendongnya di dada, sehingga terjadi kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact). Cara itu dinamakan dengan metode kanguru.

Menggendong ala kanguru merupakan salah satu cara mencegah bayi yang baru lahir menderita kedinginan. Efektivitasnya juga jauh lebih baik daripada menghangatkan dengan menggunakan lampu. Bayi digendong sepanjang hari atau 24 jam secara bergantian sampai berat badannya mencapai sekitar 2500 gram, seperti halnya bayi yang lahir normal.

Di samping efek sentuhan kulit, metode tersebut akan membuat bayi lebih tahan sakit daripada dengan digendong memakai jarit. Berat badannya pun akan cepat sekali naik.

Menggendong cara ini pada bayi normal yang sakit juga akan membuatnya tenang dan lebih mudah cepat tidur. Cara itu juga efektif menghangatkan bayi yang tinggal di daerah dingin atau pegunungan. Hanya menggendongnya tidak secara terus menerus sepanjang hari, tapi hanya beberapa jam saja.

Stres Pra-Konsepsi, Picu Persalinan Prematur

NEW YORK-- Wanita hamil yang sebelumnya mengalami stres mengenai kematian atau sakit yang parah akibat patah hati, berisiko mengalami persalinan prematur. Demikian disebutkan sebuah penelitian.

Hasil studi yang dipublikasikan pada journal Human Reproduction itu, membuktikan stres yang berat dapat mengakibatkan komplikasi kehamilan termasuk berat badan yang rendah dan kematian bayi.

Para peneliti menemukan, diantara 1 juta persalinan wanita asal Denmark selama 24 tahun, mereka yang pernah stres mengenai kematian atau sakit parah lebih cenderung mengalami persalinan prematur.

Secara keseluruhan, wanita yang pernah mengalami stres sekitar enam bulan sebelum hamil, sekitar 16% cenderung mengalami persalinan prematur. Sementara itu, risiko bayi meninggal atau sakit pada persalinan prematur naik hingga 23%, dan risiko kelahiran yang sangat prematur meningkat 59%.

Hal itu dimungkinan dampak dari pengalaman yang sangat menekan dari sisi kejiwaan sehingga mempengaruhi kondisi hormonal, kemudian mengakibatkan persalinan prematur pada sebagian wanita. Demikian diungkapkan pemimpin penelitian Dr Ali Khashan dari Universitu of Manchester di Inggris.

Stres yang berat sebelum atau sekitar waktu menjelang kehamilan atau pra-konsepsi, ujar Khashan, dapat mengubah hormon stres kortisol atau stress hormone cortisol dan corticotropin-releasing hormone (CRH) yang berpengaruh pada penanaman embrio dan pembentukan plasenta.

Tingkat CRH biasanya meningkat sebelum wanita melahirkan dan tingginya tingkat hormon tersebut sebelum waktunya dapat terdeteksi pada wanita yang melahirkan prematur.

Meskipun, sebagian wanita yang mengalami stres berat sebelum hamil tetap bisa melahirkan normal. Pada studi tersebut diketahui 4,5% dari wanita itu melahirkan prematur yaitu sebelum kehamilan mencapai 37 minggu.

"Studi kami menunjukkan stres berat sangat berpengaruh terhadap persalinan prematur," ujar tim penelieiti, Dr. Louise Kenny dari University College Cork, Irlandia.

"Kami perlu melihat dalam populasi yang besar untuk mengetahui dampak stres tersebut. Aritnnya untuk para wanita, bagi wanita yang benar-benar berisiko mengalami persalinan prematur akibat stres tergolong kecil," terangnya.

Para peneliti kemudian memberikan saran agar wanita yang hamil atau merencanakan kehamilan berusaha menjalankan gaya hidup sehat dan meminta nasihat dokter jika mengalami gangguan kesehatan.

Alkohol Ganggu Kondisi Saraf Janin

Minum alkohol selama kehamilan dapat mengganggu white-matter atau lapisan putih yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat pada janin. Terutama di bagian depan dan dekat tulang tengkorang yang berperan penting pada fungsi otak dan visualisasi atau penglihatan, berdasarkan studi terkini di Amerika Serikat.

Studi tersebut bisa membantu menjelaskan masalah penglihatan yang seringkali timbul pada bayi yang ibunya minum alkohol selama kehamilan.

"Lapisan white matter pada otak terdiri dari sekumpulan saraf yang mentransfer informasi diantara bagian otak," ujar peneliti dari San Diego State University Center for Behavioral Teratology, Susanna L.Fryer dalam pernyataan tertulis.

"Pembentukan lapisan white matter yang optimal dapat mendukung kemampuan kognisi. Jadi hasil penelitian yang mengungkap, paparan alkohol selama kehamilan dihubungkan dengan perubahan dari kondisi white-matter, dapat menjelaskan masalah kognitif dan perilaku yaitu fetal alcohol spectrum disorder (FASDs) yang semakin banyak ditemukan," jelasnya.

Dalam penelitian tersebut, Fryer dan tim peneliti menggunakan tipe MRI yang disebut dengan diffusion tensor imaging (DTI) yang mampu memindai mikrostruktur white-matter pada otak terhadap 27 anak, usia 8-18 tahun.

Dari keseluruhan partisipan, 15 anak lahir dari ibu yang minum alkohol dengan jumlah banyak selama hamil.

"Otak yang diteliti secara individu dari kelompok FASDs menunjukkan bukti adanya perubahan dari kondisi serabut saraf pada tingkat mikrostruktur. Meskipun ukuran total otak secara statistik tidak tampak berbeda antara anak yang terekspos alkohol dan tanpa alkohol," terang Fryer.

Selain itu, pada kelompok yang terpapar alkohol, secara umum para peneliti menemukan mikrostruktur white matter tidak berbeda jika dibandingkan dengan kriteria anak-anak yang didiagnosa mengalami fetal alcohol syndrome (FAS).

"Dengan kata lain, perubahan kondisi otak dan masalah perilaku dapat timbul akibat paparan alkohol masa kehamilan, dengan atau tanpa kelainan pada wajah atau masalah fisik sebagaimana umumnya penderita FAS," tuturnya.

Mengatasi Sakit Kepala Saat Hamil

Jika Anda tengah mengandung, serangan sakit kepala sebaiknya jangan diatasi dengan menelan obat-obatan kimia tanpa resep dokter.

Meskipun cara itu lebih mudah dan ampuh, dikhawatirkan dapat berakibat buruk bagi kesehatan janin. Jika Anda berniat mengonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ahli.

The American Pregnancy Association menawarkan beberapa cara yang dapat dilakukan wanita hamil untuk mengatasi keluhan sakit kepala yang mengganggu, antara lain:

  • Atasi keluhan sakit kepala karena sinus dengan menggunakan kain hangat atau kompres disekitar hidung dan mata.
  • Ringankan sakit kepala akibat ketegangan dengan lilitan handuk dingin disekitar leher.
  • Berbaringlah di ruangan yang gelap, hening dan lakukan teknik pernafasan yang intens.
  • Coba untuk memijat bagian leher dan pundak.
  • Lakukan rileksasi dengan berendam atau mandi dengan shower menggunakan air hangat.

Apel Selama Kehamilan, Lindungi Bayi dari Asma

LOS ANGELES-- Jika perempuan memakan apel selama hamil, bayi mereka mungkin memiliki resiko yang lebih rendah untuk terserang asma, demikian hasil satu studi baru.

Studi tersebut, yang diselenggarakan oleh para peneliti Belanda, dilandasi atas analisis terhadap 1.253 anak dari sebelum mereka lahir hingga mereka berusia 5 tahun.

Dalam studi itu, ibu anak-anak tersebut menyelesaikan daftar pertanyaan mengenai makanan selama mereka hamil, dan kesehatan anak mereka dinilai dengan daftar pertanyaan mengenai gejala penyakit. Makanan anak-anak itu juga dinilai.

Temuan tersebut memperlihatkan perempuan yang mengkonsumsi paling banyak apel selama kehamilan yaitu lebih dari empat butir per minggu, maka anak yang dilahirkan memiliki kemungkinan 37 persen lebih rendah untuk mengalami sesak nafas dibandingkan dengan anak dari ibu yang paling sedikit mengkonsumsi apel selama mereka hamil.

Studi itu disiarkan di dalam jurnal Thorax, terbitan Januari.

"Mekanisme di balik kemungkinan dampak perlindungan apel mungkin memiliki kaitan dengan "flavonoid" dan zat anti-oksidan lain yang terkandung di dalam apel," kata Dr. Devang Doshi, Direktur Bagian imunologi dan Alergi Pediatrik di Beaumont Hospital di Royal Oak, Michigan, yang tak ikut dalam studi tersebut.

Lebih dari 20 juta orang Amerika memiliki asma dan sebanyak 6,2 juta di antara mereka adalah anak kecil, demikian data dari U.S. Centers for Disease Control and Prevention.

Jika Bayi Alergi Susu Sapi

JAKARTA-- Memberikan air susu ibu (ASI) pada bayi merupakan yang terbaik. Namun, bagaimana jika pemberian ASI tidak memungkinkan dan bayi mengalami alergi susu formula yang terbuat dari susu sapi? Tentu hal tersebut akan membingungkan orangtua.

Biasanya gejala alergi ditandai dengan mencret, muntah, sembelit, buang air besar berlendir dan berdarah. Terkadang, dibarengi dengan batuk pilek, dan yang paling parah muncul gejala syok anafilaksis.

Untuk memastikannya, coba hentikan pemberian susu formula yang terbuat dari susu sapi itu selama dua hingga empat minggu. Setelah itu, coba berikan susu lagi. Jika terjadi reaksi yang sama, berarti benar bayi alergi susu sapi.

Menurut dr. Badriul Hegar,Sp.A (K) dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSUPN Ciptomangunkusumo, untuk bayi yang mengidap alergi susu sapi, ada dua jenis susu khusus yang bisa diberikan. Susu khusus itu adalah susu formula asam amino atau susu formula protein hidrolisat ekstensif.

"Untuk bayi di bawah enam bulan, makanan utamanya kan susu. Kalau ibunya sulit memberikan ASI maka mau tak mau harus menggunakan susu khusus," kata dr. Hegar, yang kerap menangani bayi dengan masalah pencernaan.

Susu formula protein hidrolisat ekstensif adalah jenis susu yang sudah mengalami proses pemecahan protein. Beberapa protein yang menyebabkan alergi dipisahkan agar tidak ikut terkonsumsi bayi.

Lalu, apa yang dimaksud susu formula asam amino? Susu itu merupakan produk susu yang sudah menjalani proses lebih panjang lagi. Dalam proses itu diketahui bahwa kandungan dalam susu sapi yang benar-benar berguna untuk tubuh bayi adalah asam amino. Sehingga dibuatlah susu berbahan dasar asam amino yang mengandung protein dalam bentuk sederhana.

Idealnya, kata dr Hegar, bayi yang mengidap alergi susu sapi mengonsumsi susu formula asam amino ketimbang susu formula protein hidrolisat ekstensif. Dalam terapi, penggunaan susu formula protein hidrolisat ekstensif masih ditemukan kegagal an sekitar 10 sampai 30 persen.

"Rasa susu asam amino juga lebih enak di banding dengan susu hidrolisat," katanya.

Hanya saja, harga susu formula asam amino memang lebih mahal. Karena itu, untuk tahap awal terapi, dapat digunakan susu formula protein hidrolisat ekstensif. Jika menunjukkan hasil yang positif, bisa diteruskan. Tapi jika tidak, sebaiknya segera diganti dengan susu formula asam amino. Namun pada kasus alergi susu sapi yang berat, ditandai dengan syok anafilaksis, susu formula asam amino sebaiknya digunakan sejak awal.

Dengan susu khusus tersebut, kondisi usus bayi bisa diperbaiki dalam waktu dua hari. "Setelah dua minggu, usus sudah bisa berfungsi normal.

Bagaimana dengan susu kedelai, tepatkah diberikan untuk bayi yang mengidap alergi susu sapi? Hal tersebut menurut dr Hegar kurang dianjurkan. "Sebab ditemukan sebanyak 30 sampai 40 persen bayi penderita alergi susu sapi juga alergi terhadap susu kedelai," tuturnya

Pada prinsipnya untuk mengatasi alergi maka si penderita harus dijauhkan dari alergen (bahan-bahan pemicu alergi). Artinya, pada bayi yang mengidap susu sapi, maka menjauhkan dia dari makanan berbahan susu sapi bisa membantu mengurangi alergi.

Satu hal lagi yang patut dicatat, kasus alergi susu umumnya akan hilang saat anak berusia satu tahun ke atas atau sudah berusia 15 tahun. Menurut data, sebanyak 56 persen bayi yang se belumnya menderita alergi susu, su dah menjadi toleran ketika berumur satu tahun. Sedangkan pada umur 15 tahun, 95 persen anak sudah tidak menderita alergi susu lagi.

Rokok Picu Gangguan Tiroid Ibu Hamil & Janin

WASHINGTON-- Satu lagi alasan ibu hamil untuk menghentikan kebiasaan merokok. Para peneliti di Inggris membuktikan hal itu dapat mengganggu fungsi hormon tiroid pada ibu dan janin, Selasa (14/1).

Asap rokok telah terbukti menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome, serta mengakibatkan bibir sumbing, kelainan jantung dan gangguan lainnya.

Bijay Vaidya dan tim peneliti dari Royal Devon And Exeter Hospital menemukan, merokok juga dapat berdampak pada tiroid ibu dan bayi.

"Kami mempelajari pengaruh dari asap rokok dapat mempengaruhi fungsi tiroid pada dua kelompok wanita dengan usia kehamilan yang berbeda. Pertama, kelompok kehamilan trisemester pertama dan kelompok usia kehamilan trisemseter akhir," ujar Vaidya.

Pada kedua kelompok, peneliti menemukan, merokok selama hamil terkait erat dengan perubahan tingkat hormon tiroid ibu.

Fungsi tiroid yang baik merupakan kunci untuk mempertahankan kehamilan, sebagian wanita mengalami ketidakseimbangan tiroid terutama saaat hamil.

Hal itu mempengaruhi metabolisme dan meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, bayi berat badan rendah dan gangguan perkembangan otak.

Penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Vaidya dan tim peneliti mengatakan, pihaknya mengukur tingkat hormon tiroid pada tali pusat bayi dan menemukan kebiasaan merokok berkaitan dengan perubahan fungsi tiroid juga terjadi pada bayi.

Namun jika dibandingkan antara wanita yang berhenti merokok selama hamil dan yang tidak merokok, perubahan tingkat tiroid itu bisa teratasi dengan cepat.

Kembar Delapan Lahir di AS

JAKARTA-- Sebagian masyarakat percaya ada bayi yang alergi air susu ibu (ASI). Pernyataan itu tentu keliru, karena ASI merupakan makanan terbaik bagi anak. Namun jika anak terus memberi tanda-tanda "aneh" ketika di beri ASI, yang patut dipertanyakan adalah apakah ibu sudah menghindari penyebab alergi atau alergen dengan baik?

Konsultan Gastroenterologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Badriul Hegar mengatakan, jika bayi bermasalah dengan ASI yang patut dicurigai adalah makanan si ibu.

"Makanan ibu yang bisa jadi biang kerok, sehingga ASI pun jadi alergi. Oleh karena itu ibunya yang harus dibenerin," kata dr Hegar pada media edukasi di Jakarta, Rabu (14/1).

Ibu harus tahu apa saja yang menjadi alergen bagi dirinya agar tidak tertular ke bayi melalui ASI. Kandungan ASI, menurut dr Hegar sangat tidak mungkin menjadi alergen bagi bayi.

Tanda-tanda yang menunjukan bayi mengalami alergi karena ASI antara lain diare atau gumoh. Para ibu tidak akan asing dengan istilah gumoh. Gumoh terjadi karena ada udara di dalam lambung yang terdorong keluar kala makanan masuk ke dalam lambung bayi.

Gumoh terjadi secara pasif atau terjadi secara spontan. Berbeda dari muntah, ketika isi perut keluar karena anak berusaha mengeluarkannya. Dalam kondisi normal, gumoh bisa dialami bayi antara 1 - 4 kali sehari. Dr Hegar mengatakan dalam kondisi normal gumoh bisa dialami bayi antara 1-4 kali sehari.

"70% bayi usia 4 bulan mengalami gumoh satu kali sehari dan keadaan ini normal," paparnya.

Gumoh dikategorikan normal, jika terjadinya beberapa saat setelah makan dan minum serta tidak diikuti gejala lain yang mencurigakan. Selama berat badan bayi meningkat sesuai standar kesehatan, tidak rewel, gumoh tidak bercampur darah dan tidak susah makan atau minum, maka gumoh tak perlu dipermasalahkan.

Namun dr Hegar menekankan jika bayi gumoh lebih sering dari normal orangtua perlu memeriksakannya karena dikhawatirkan si anak mengalami alergi susu.

"Jika gumoh sudah ditangani dengan benar, namun bayi masih saja gumoh dan sering orangtua berhak curiga si anak alergi, namun yang dipermasalahkan bukan ASI-nya tapi asupan makanan ibu " pungkasnya.

Ditegaskan oleh dr Hegar, jangan menghentikan pemberian ASI yang harus dilakukan justru memperhatikan asupan makanan ibu, karena yang menjadi alergen bukanlah ASI tapi kandungan ASI yang dihasilkan dari makanan ibu.

Penting, Kontrol Tekanan Darah Ibu Hamil

NEW YORK-- Kontrol yang intensif terhadap tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat meningkatkan kesehatan wanita hamil yang memiliki penyakit diabetes tipe 1 dan ginjal. Demikian diungkap peneliti Denmark dalam journal Diabetes Care.

"Wanita dengan diabetes dan mengalami gangguan ginjal berisiko tinggi terhadap komplikasi selama kehamilan yang dapat memicu persalinan prematur," terang pemimpin studi Dr. Lene Ringholm Nielsen.

Penelitian itu menggambarkan penanganan tekanan darah tinggi yang intensif pada wanita yang memiliki tekanan darah tinggi bisa menekan risiko komplikasi saat kehamilan.

Nielsen dan tim di Rigshospitalet, Copenhagen melakukan penelitian terhadap 117 wanita hamil dengan diabetes. Terapi antihipertensi kemudian digunakan untuk menjaga tekanan darah dibawah 135/85 mm Hg dan tingkat normal albumin dalam urin yaitu dibawah 300 mg per 24 jam.

Pengobatan itu dilakukan terhadap 14 dari 100 wanita dengan tingkat albumin normal dalam urin, sekitar 5-10 wanita dengan peningkatan albumin serta 7 wanita dengan diabetes terkait penyakit ginjal.

Rata-rata tekanan darah sistolik untuk tiga kelompok yaitu 120, 122 dan 135 mm Gh. Tidak ada perbedaan tekanan diastolik atau tingkat hemoglobin A1C yaitu tes yang mengindikasikan tekanan gula darah.

Ada tiga kasus preeklampsia, semua termasuk dalam kelompok wanita dengan penyakit diabetes dan ginjal. Preeklampia adalah kondisi berbahaya potensial dari kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam urin dan kandungan air berlebih dalam tubuh.

Kejadian persalinan prematur sekitar 20% pada wanita dengan tingkat albumin normal dan agak tinggi serta 71 persen dari wanita dengan penyakit diabetes dan ginjal.

Berat badan bayi yang lahir hampir sama pada tingkat albumin normal atau sedikit lebih tinggi yaitu 3540 gram dan 3430 gram, namun lebih rendah diantara wanita dengan penyakit diabetes dan ginjal yaitu 2765 gram.

Nielsen menyimpulkan, kontrol terhadap kondisi tekanan darah tinggi padaa wanita dengan diabetes dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran bayi dengan waktu yang cukup.

Cek Kesehatan Pra-Kehamilan


Ketika Anda hamil, beberapa kondisi kesehatan dapat berbahaya bagi diri Anda dan janin. Bisa saja Anda tidak mengetahui potensi risiko kesehatan itu.

Padahal jika Anda Anda mengetahuinya sebelum Anda hamil, gangguan kondisi kesehatan itu bisa lebih mudah diobati dengan risiko yang lebih rendah.

Jadi sangat penting untuk melakukan cek kesehatan sebelum Anda hamil.

American Pregnancy Association memberikan beberapa daftar faktor risiko yang perlu Anda waspadai:

  • Diabetes dan tekanan darah tinggi harus didiagnosa dan usahakan terus terpantau sebelum kehamilan.
  • Anemia atau kurang darah dapat memicu gejala lemah dan mual. Cek darah lengkap atau complete blood count (cbc) dapat digunakan untuk mengukur faktor termasuk hemoglobin, jumlah sel darah merah dan putih dan kemungkinan kemunculan penggumpalan darah.
  • Tes yang mengukur hormon stimulan tiroid dapat menentukan tiroid Anda terlalu aktif atau kurang aktif. Kedua kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko untuk Anda dan janin.
  • Anda harus selalu memeriksa diri untuk penyakit menular seksual sebelum hamil.

Software antinyamuk

Sofware antinyamuk ini bisa mengusir nyamuk dengan mengeluarkan bunyi pada frekuensin tertentu pada PC.

Download

Hitung usia hamil dengan Pregnancy Countdown 5.0


Dengan software ini anda bisa menentukan kapan bayi anda akan lahir cukup dengan hanya memasukkan tanggal hari pertama haid terakhir anda atau istri anda. Di software ini anda cukup menekan link Help me Pick My Due Date. Jika link tersebut anda klik anda cukup memasukkan tanggal hari pertama haid terakhir pada menu yang ada.
ika anda selesai memasukkan data diatas maka secara otomatis akan muncul perkiraan tanggal kelahiran bayi anda. Ada juga penghitungan mundur sisa waktu kehamilan dan umur kehamilan anda.

Selain sebagai penghitung, aplikasi ini juga memiliki informasi menarik seputar ibu dan anak.

Download : link1
Link2